Kediri, 29 Mei 2025 — Di tengah dinamika globalisasi dan krisis moral generasi muda, dua pesantren legendaris di Indonesia, Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhdhoroh (Kediri, Jawa Timur) dan Pondok Pesantren Thawalib Parabek (Agam, Sumatera Barat), bersinergi membangun jembatan ukhuwah dan keilmuan lintas wilayah sebagai bentuk konkret menjaga marwah pendidikan Islam berbasis nilai dan warisan ulama.
Keduanya tak sekadar institusi pendidikan, tetapi simbol kekuatan akar tradisi Islam Nusantara. Melalui pertukaran konten digital dan penguatan jaringan antar-pesantren, kedunglo.ponpes.id dan thawalib-parabek.ponpes.id menjadi pionir kolaborasi daring yang relevan di era 5.0.
“Hubungan pesantren bukan hanya pertemanan antarlembaga, melainkan bentuk ukhuwah ilmiah dan ruhaniyah yang menjadi fondasi kokoh dalam membangun peradaban Islam,” ujar salah satu pengasuh Ponpes Kedunglo.
Kedunglo: Menjaga Spirit Tasawuf dan Dakwah Wahidiyah
Berdiri sejak 1901, Pondok Pesantren Kedunglo dikenal sebagai pusat pengembangan syariat dan tasawuf di Jawa Timur. Didirikan oleh KH. Mohammad Ma’roef, pesantren ini memiliki misi yang kuat dalam membumikan ajaran Sholawat Wahidiyah, sebagai media tazkiyatun nafs dan pembinaan spiritual masyarakat.
Dengan sistem pendidikan yang menyatu antara penguasaan ilmu agama dan pembinaan akhlak, Kedunglo telah mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara ruhani.
Thawalib Parabek: Pemantik Intelektualisme Islam di Minangkabau
Di ujung barat Indonesia, Pondok Pesantren Thawalib Parabek, yang berdiri sejak 1910, tetap setia menjaga tradisi pendidikan salaf yang terbuka terhadap pemikiran modern. Didirikan oleh Syekh Ibrahim Musa Parabek, lembaga ini dikenal sebagai benteng dakwah dan pemikiran Islam reformis di Sumatera Barat.
Metode pembelajaran kitab kuning yang dikombinasikan dengan pendidikan formal telah melahirkan banyak ulama besar dan tokoh nasional. Parabek adalah simbol dari perpaduan ilmu-ilmu tradisional dengan semangat pembaruan yang tetap dalam bingkai Ahlussunnah wal Jama’ah.